PANGKALAN SMK DARUL MA'WA PLUMPANG-TUBAN
GUGUSDEPAN 13.23.18.141 - 13.23.18.142
E-Mail : prakadarmaplumpang@gmail.com
Instagram : prakadarma

Tali - temali Bagian 2 : Jenis-Jenis Simpul

Pengantar

  • Mudah dan sukarnya membuat simpul tergantung kepada macamnya simpul itu sendiri yang akan dibuat. Seorang Pramuka, harus mengetahui, bagaimana membuat simpul yang baik. Simpul yang baik akan kuat, tetapi mudah diuraikannya lagi. Sebaliknya simpul yang buruk akan mudah lepas, tidak kuat dan susah sekali diuraikan. 
  • Tali yang diperlukan untuk membuat simpul harus lemas dan tidak mudah putus. Bahan untuk tali yang seperti itu  harus yang baik, tahan panas dan hujan. Kain kurang baik untuk digunakan sebagai simpul. Tali yang baik bisa dibuat yang dibelah-belah sedemikian rupa dan baru kemudian dipilin.
  • Tali ijuk dan tali henap adalah tali yang tahan air. Tali yang baru sifatnya masih keras dan supaya menjadi lemas harus digosok-gosokan ke batang kayu dan supaya tahan lama gosoklah dengan lilin. Peliharalah talimu sebaik-baiknya. Simpanlah di tempat yang tertentu, sehingga mudah dicari jika diperlukan. 
  • Apabila tali basah secepatnya harus dikeringkan di panas rnatahari. Bawalah tali dengan cara yang mudah sekali dilepaskan dari gulungannya, sehingga jika sewaktu-waktu diperlukan mudah sekali dilepaskan. 
  • Bagi seorang Pramuka tali bukan untuk asesoris dan bergaya, namun tali harus bisa dimanfaatkan untuk beragam kegiatan, berkreasi dan mampu memanfaatkan secara optimal dengan cara pandai membuat simpul dan ikatan untuk memudahkan dalam  memenuhi kebutuhan kegiatan atau kehidupan sehari-hari.

Jenis-jenis Simpul
Gambar di bawah ini menunjukan beberapa jenis sambungan tali atau simpulan yaitu : 1. Pacung, 2. Sengkelit, 3. Sosok, 4. Simpul.



Simpul Ujung Tali :
Simpul ujung tali berguna agar pintalan tali tidak terlepas. Cara ara membuat simpul ujung tali tehapannya sbb :


Pertama
Pertama : tali A ditaruh sedemikian rupa. Belitkan tali B beberapa kali mengelilingi A


 

Selanjutnya kedua : bagian ujung b masukkan ke dalam sosok






Setelah langkah kedua bagian ujung  a ditarik sehingga b tertarik ke dalam belitan.



Terakhir,  ujung a dan b digunting, maka dengan demikian ujung atau pintalan tali tidak akan lepas/terurai sehingga tali menjadi awet.


Simpul Mati
Berguna untuk menyambung dua utas tali yang sama besarya. Tahapan pembuatan dan yang perlu diperhatikan dalam pembuatannya adalah sbb :




Perhatikanlah baik-baik letak kedua ujung a dan b.  Jika menaruhnya salah, maka simpul itu tidak akan memenuhi syarat dan dengan sendirinya tekanannya kurang kuat.

Simpul Anyam 
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besar. Cara pembuatannya, sbb :




Langkah pertama : buat sosok pada ujung tali, masukkan tali yang lebih kecil ke dalam sosok tersebut





Langkah kedua : belitkan tali kecil itu kepada sosok tersebut, kemudian sisipkan ke bawah badan tali itu sendiri




 Lengkah terakhir : tariklah tali yang kecil itu sedemikian rupa



Simpul Anyam Berganda



Gunanya untuk menyambung 2 utas tali
yang tidak sama besar dan basah atau licin.


 


 

Caranya sepertinya menyambung simpul anyam,
tetapi belitannya 2 kali.








Simpul Erat
Gunanya untuk memendekkan tali.


Cara mebuat : pertama tekuklah tali dengan dua lengkungan (A dan B), dan perhatikan kedua ujung tali  (a dan b)




Kedua, ujung tali (a)  lingkarkanlah pada lengkungan (B) kemudian buatlah simpul dengan arah tali seperti pada gambar. Demikian pula  ujung tali (b) lingkarkan pada lengkungan (A) dengan simpul yang sama.

Perhatikanlah gambar di atas  agar  mudah membuatnya dan baik hasilnya, seringlah berlatih karena semakin sering berlatih akan semakin terampil.


Simpul Kembar
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan basah.

Caranya : tali pertama (A dan B) buatlah dengan ujung tali simpul yang melilit tali kedua  (a dan b).

Kemudian tali kedua (a dan b)  belitkan  dengan simpul pada tali (A dan B), tariklah ujung a dan b agar sambungan ikatannya menjadi kuat dan rapi.


Simpul Kursi
Gunanya untuk mengangkat orang yang pingsan dari bawah ke atas atau  sebaliknya.




Caranya : pertama buatlah dua buah sosok (A dan B) dengan arah tali satu di atas satu di bawah (a dan b).






Kedua,  sosok A dan B  saling dimasukan kemudian tarik hingga membentuk seperti gambar 2 di samping ini.



 Ketiga, setelah ditarik seperti gambar dua maka dengan ujung tali (a) buatlah simpul yang membelit lingkaran tali A dan B, demikian juga diujung sebelahnya (b) lakukan dengan cara yang sama sehingga tampak seperti gambar di samping ini.

 

Contoh kegunaan simpul kursi untuk mengangkat orang dari bawah atau menurunkan orang dari ketinggian karena menderita kecelakaan, sesegera mungkin. Perhatikan gambar, khususnya posisi ujung tali (a dan b).








Simpul Pangkal
Gunanya untuk mengikatkan tali kepada tiang.





Pertama,  belitkan tali itu pada tian, kemudian buatlah simpul, lihat posisi ujung tali a kecil  dan ujung tali A besar.






 Kemudian ujung a kecil belitkan pada tiang sehingga membentuk belitan baru seperti B. Belitan B  dipegang dulu agar mudah memasukan ujung tali a kecil.






 
 
Setelah unung tali a kecil masuk ke B, maka tariklah ujung tali A besar dan a kecil berlawanan arah kuat-kuat, maka hasilnya akan seperti gambar di samping ini.






Simpul Tiang
Gunanya untuk mengikat leher binatang supaya tidak terjerat.






Pertama, buatlah sebuah sosok pada tali yang akan digunakan untuk mengikat binatang, perhataikan posisi tali pada sosok yang dibuat di ujung tali A besar.




Kedua :  Masukkan ujung tali  a kecil  ke dalam sosok  di dekat ujung tali A besar. Kemudian belitkan sesuai dengan arah panah seperti gambar di samping ini.



Ketiga : perhatikan arah belitan ujung tali a kecil, setelah yakin benar tariklah dengan kuat dan leher binatang tetap akan aman karena tidak terjerat.

Yang harus diperhatikan jika pembuatan sosok dan belitan salah memasukkan maka simpul itu tidak akan jadi atau salah dan tidak bisa digunakan.





Selamat berlatih. Salam Pramuka
Sumber :
Buku,  Pedoman Kepramukaan, Kedai Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta,  1983
Buku, Tali Temali Seri Teknik Kepramukaan, Ki Samsu, Saltu Raya, Bandung, 1994
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Pengunjung

Pengikut